present, is a gift from the past ...

Supported by seowaps

Rabu, 27 Februari 2013

CitaCinta #22 (Susahnya Jadi Wanita)


wanitaaaa.....

heemmmm....

wanita itu.... hadiah spesial dari tuhan,, biar adam ga kesepian.

tapi,, karena saking banyaknya wanita di bumi ini,, ntah kenapa kesan "spesial"nya jadi agak kurang greget. mungkin karena itu,, wanita2 sekarang jadi memilih jalan yang sulit untuk terlihat "spesial".

  • wanita harus punya hak. yaahhh,, sudah hak nya wanita untuk menjadi cantik dan anggun (anggun disini adalah kata sifat, bukan nama penyanyi yaa :p). untuk itu, banyak wanita memilih menggunakan hak sepatu ISTIMEWAA (gaya cherybelle). teorinya disini: semakin tinggi heels yang digunakan, maka akan semakin terlihat anggun si pamakai tersebut. bahkan ada yang rela kaki sampe lecet2 demi penambah tinggi badan itu. kebayang ga gimana susahnya wanita harus jalan jinjit ala ballerina setiap mau belanja. itu semua demi mendapat predikat 'anggun'.

salah satu contoh heels maut yang rela wanita pake,, demi dibilang MODIS


  • wanita akan rela kulit mukanya sesak napas gara2 ketutup bedak super tebal. demi apalagi?? demi satu kata: "cantik". wanita bela2in menyediakan waktu tambahan berjam jam lebih demi tampil dengan wajah berdempul. teorinya: semakin menor dandanan, akan terlihat semakin berduit karena mampu beli perabot make up banyak (oke, gue ngaco! -____-).
wanita rela berpenampilan kayak gambar ini,, demi dibilang CANTIK

  • ga cuma dempul diwajah. demi kata CANTIK,, wanita rela berkorban apa saja. hmmmm,,plastic surgery alias oplas salah satu jalan yang wanita pilih demi cantik. teorinya: semakin banyak plastik dan semakin mahal biaya operasi akan menghasilkan  nilai cantik setara artis korea. merubah semua struktur dan bentuk yang menurut mereka ga oke. percayalah,, itu pasti SANGAT SAKIT!! tapi,, wanita bisa tahan semua sakit itu,, demi apa?? CANTIK! pernah kalian ngebayangin segala jenis pisau, gunting, jarum suntiik, dan besi2 lain ngacak2 muka kalian?? OMG,, tiba2 gigi gue cenat cenut ngebayangin sakitnya. bukan cuma bikin badan sakit2,, tapi juga bikin dompet sakit. biaya operasi mahal. tapi wanita tetep kekeuh,, demi cantik. 
wanita rela pisau2 dan gunting2 ngobrak ngabrik kulit dan muka wanita,, demi jadi CANTIK

  • secara penampilan menarik sangat di-dewa-kan oleh wanita,, wanita rela masuk angin atau sesak napas demi jadi pusat perhatian. misalnya pake baju 2 sampe 3 nomor lebih kecil dari ukuran pake mereka sebenernya. ini fenomena yang sering dialami wanita,, demi apaaaaa??? demi sexy. teorinya, semakin tipis dan sedikit pakaian yang digunakan, akan semakin banyak bagian yang terekspos, maka akan semakin tinggi nilai sexy yang dimiliki.

  • teori lain lagi yang baru2 ini gue perhatiin. pada wanita muslimah skrg,, semakin tinggi dan besar cepol (ikatan rambut di bagian belakang kepala) yang bertengger dikepala, maka akan semakin berat cepol tersebut sehingga kepala akan semakin mendongak. akibatnya semakin merasa anggun si pemakai cepol super itu (krn jalannya dongak -_____-) ntahlaahh,, mungkin beda tipis antara dongak dengan dongok.. -____-

naaahh,, susah kan jadi wanita??
harus berkorban banyak, rela sakit dan rela termakan mode demi jadi wanita cantik. wanita harus sampe segitunyaa loohh demi cantik itu!

jadii,, untuk itu, marilah kita semua berhenti bilang wanita jelek. biar seluruh wanita ga ada yang sampe bela2in diri melakukan hal2 diatas. krn pd dasarnya,, wanita itu udah spesial. hanya saja,, kadang wanita lupa,, betapa spesialnya mereka... :D

ps juga untuk semua makhluk jenis adam, jangan lupa untuk membuat wanita-mu merasa spesial setiap hari! kekekekekekkk~

Senin, 11 Februari 2013

CitaCinta #21 (Paspor 2)

halooo....

menindaklanjuti postingan gue sebelumnya, tentang paspor juga. akhirnya,, setelah semaleman kepo profil temen gue,, gue dapet juga artikel yang bikin gue buru2 bikin paspor saat itu juga.. heheheh

gue mau share di sini. semoga kalian yang baca, juga ngerasain merinding disko kyk gue, dan brb bikin paspor yaaaa... keekkekeekkekkk
 


Pasport - Jawapos 8 Agustus 2011


Setiap saat mulai perkuliahan,
saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa
orang yang sudah memiliki
pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya
sekitar 5% yang mengangkat
tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah
naik pesawat, jawabannya
melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah
pernah melihat awan dari
atas. Ini berarti mayoritas anak-anak kita hanyalah
pelancong
lokal.
Maka, berbeda dengan kebanyakan dosen yang memberi tugas kertas
berupa PR
dan paper, di kelas-kelas yang saya asuh saya memulainya dengan
memberi
tugas mengurus pasport. Setiap mahasiswa harus memiliki "surat
ijin
memasuki dunia global.".
Tanpa pasport manusia akan kesepian,
cupet,
terkurung dalam kesempitan, menjadi pemimpin yang steril. Dua
minggu
kemudian, mahasiswa sudah bisa berbangga karena punya
pasport.
Setelah itu mereka bertanya lagi, untuk apa pasport ini? Saya
katakan,
pergilah keluar negeri yang tak berbahasa Melayu.
Tidak boleh ke
Malaysia, Singapura, Timor Leste atau Brunei Darussalam.
Pergilah sejauh
yang mampu dan bisa dijangkau.
"Uang untuk beli tiketnya bagaimana,
pak?"
Saya katakan saya tidak tahu.
*Dalam hidup ini, setahu saya hanya
orang bodohlah yang selalu memulai pertanyaan hidup, apalagi memulai
misi
kehidupan dan tujuannya dari uang.
*Dan begitu seorang pemula
bertanyauangnya dari mana,
maka ia akan terbelenggu oleh constraint. Dan
hampir
pasti jawabannya hanyalah tidak ada uang, tidak bisa, dan tidak
mungkin.
Pertanyaan seperti itu tak hanya ada di kepala mahasiswa,
melainkan juga
para dosen steril yang kurang jalan-jalan. Bagi mereka yang
tak pernah
melihat dunia, luar negeri terasa jauh, mahal, mewah, menembus
batas
kewajaran dan buang-buang uang.
Maka tak heran banyak dosen yang
takut sekolah ke luar negeri sehingga memilih kuliah di almamaternya
sendiri.
Padahal dunia yang terbuka bisa membukakan sejuta kesempatan
untuk maju.
Anda bisa mendapatkan sesuatu yang yang terbayangkan,
pengetahuan,
teknologi, kedewasaan, dan wisdom.
Namun beruntunglah,
pertanyaan seperti itu tak pernah ada di kepala para
pelancong, dan
diantaranya adalah mahasiswa yang dikenal sebagai kelompok
backpackers.
Mereka adalah pemburu tiket dan penginapan super murah,
menggendong ransel
butut dan bersandal jepit, yang kalau kehabisan uang
bekerja di warung
sebagai pencuci piring. Perilaku melancong mereka
sebenarnya tak ada bedanya
dengan remaja-remaja Minang, Banjar, atau Bugis,
yang merantau ke Pulau Jawa
berbekal seadanya.Ini berarti tak banyak orang
yang paham bahwa bepergian
keluar negeri sudah tak semenyeramkan, sejauh,
bahkan semewah di masa
lalu.
Seorang mahasiswa asal daerah yang saya dorong pergi jauh, sekarang
malah
rajin bepergian. Ia bergabung ke dalam kelompok PKI (Pedagang Kaki
Lima
Internasional) yang tugasnya memetakan pameran-pameran besar
yang
dikoordinasi pemerintah. Disana mereka membuka lapak, mengambil
resiko,
menjajakan aneka barang kerajinan, dan pulangnya mereka jalan-jalan,
ikut
kursus, dan membawa dolar. Saat diwisuda, ia menghampiri saya
dengan
menunjukkan pasportnya yang tertera stempel imigrasi dari 35 negara.
Selain
kaya teori, matanya tajam mengendus peluang dan rasa percaya tinggi.
Saat
teman-temannya yang lulus cum-laude masih mencari kerja, ia sudah
menjadi
eksekutif di sebuah perusahaan besar di luar negeri.
*The Next
Convergence*
Dalam bukunya yang berjudul The Next Convergence, penerima
hadiah Nobel
ekonomi Michael Spence mengatakan, dunia tengah memasuki Abad Ke
tiga dari
Revolusi Industri. dan sejak tahun 1950, rata-rata pendapatan
penduduk
dunia telah meningkat dua puluh kali lipat. Maka kendati penduduk
miskin
masih banyak, adalah hal yang biasa kalau kita menemukan
perempuan
miskin-lulusan SD dari sebuah dusun di Madura bolak-balik
Surabaya-Hongkong.
Tetapi kita juga biasa menemukan mahasiswa yang hanya
sibuk demo dan tak
pernah keluar negeri sekalipun. Jangankan ke luar negeri,
tahu harga tiket
pesawat saja tidak, apalagi memiliki pasport.Maka bagi saya,
penting bagi
para pendidik untuk membawa anak-anak didiknya melihat dunia.
Berbekal lima
ratus ribu rupiah, anak-anak SD dari Pontianak dapat diajak
menumpang bis
melewati perbatasan Entekong memasuki Kuching. Dalam jarak
tempuh sembilan
jam mereka sudah mendapatkan pelajaran PPKN yang sangat
penting, yaitu
pupusnya kebangsaan karena kita kurang urus daerah perbatasan.
Rumah-rumah
kumuh, jalan berlubang, pedagang kecil yang tak diurus Pemda,
dan
infrastruktur yang buruk ada di bagian sini. Sedangkan hal sebaliknya
ada
di sisi seberang. Anak-anak yang melihat dunia akan terbuka matanya
dan
memakai nuraninya saat memimpin bangsa di masa depan. Di
universitas
Indonesia, setiap mahasiswa saya diwajibkan memiliki pasport dan
melihat
minimal satu negara.
Dulu saya sendiri yang menjadi gembala
sekaligus guide nya. Kami menembus
Chiangmay dan menyaksikan penduduk miskin
di Thailand dan Vietnam bertarung
melawan arus globalisasi. Namun belakangan
saya berubah pikiran, kalau
diantar oleh dosennya, kapan memiliki keberanian
dan inisiatif? Maka
perjalanan penuh pertanyaan pun mereka jalani. Saat
anak-anak Indonesia
ketakutan tak bisa berbahasa Inggris, anak-anak Korea dan
Jepang yang huruf
tulisannya jauh lebih rumit dan pronounciation-nya sulit
dimengerti
menjelajahi dunia tanpa rasa takut. Uniknya, anak-anak didik saya
yang sudah
punya pasport itu 99% akhirnya dapat pergi keluar negeri. Sekali
lagi,
jangan tanya darimana uangnya.
Mereka memutar otak untuk
mendapatkan tiket, menabung, mencari losmen-losmen murah, menghubungi sponsor
dan mengedarkan
kotak sumbangan. Tentu saja, kalau kurang sedikit ya
ditomboki dosennya sendiri.
Namun harap dimaklumi, anak-anak didik saya
yang wajahnya ndeso sekalipun
kini dipasportnya tertera satu dua cap imigrasi
luar negeri. Apakah mereka
anak-anak orang kaya yang orangtuanya mampu
membelikan mereka tiket? Tentu
tidak. Di UI, sebagian mahasiswa kami adalah
anak PNS, bahkan tidak jarang
mereka anak petani dan nelayan. Tetapi mereka
tak mau kalah dengan TKW yang
meski tak sepandai mereka, kini sudah pandai
berbahasa asing.
Anak-anak yang ditugaskan ke luar negeri secara mandiri
ternyata memiliki
daya inovasi dan inisiatif yang tumbuh. Rasa percaya diri
mereka bangkit.
Sekembalinya dari luar negeri mereka membawa segudang
pengalaman, cerita,
gambar dan foto yang ternyata sangat membentuk visi
mereka.
Saya pikir ada baiknya para guru mulai membiasakan anak didiknya
memiliki
pasport. Pasport adalah tiket untuk melihat dunia, dan berawal dari
pasport
pulalah seorang santri dari Jawa Timur menjadi pengusaha di luar
negeri. Di
Italy saya bertemu Dewi Francesca, perempuan asal Bali yang
memiliki kafe
yang indah di Rocca di Papa. Dan karena pasport pulalah,
Yohannes Surya
mendapat bea siswa di Amerika Serikat. Ayo, jangan kalah
dengan Gayus
Tambunan atau Nazaruddin yang baru punya pasport dari uang
negara.
*Rhenald Kasali - Guru Besar Universitas Indonesia *

CitaCinta #20 (paspor)

kalo kata pepatah jaman dulu ituuu:

tuntutlah ilmu sampai negri cina



nah, disini pentingnya paspor!! boro2 ke cina,, ke tetangga kita malaysia aja, ga akan bisa kalo lo ga punya paspor. paspor itu apaan sih?? kalo kata om gugel, paspor itu dokumen resmi dari pemerintah yg berfungsi sebagai identitas kita kalo kita ada di negri orang. ada banyak jenis paspor,dan beragam masa berlakunya di negara lain. yang di cetak di indonesia, ada 4 jenis paspor dibedain dari warna covernya. yang warnanya hijau, itu biasanya untuk warga sipil, dicetak oleh ditjen imigrasi. paspor hijau ini dipake kalo kita mau keluar negri. ada yang warna covernya biru, ada yang hitam. cover biru dan hitam ini kalo ga salah untuk pejabat2 pemerintah dan kedinasan kalo ada urusan diplomatik sama negara yang dituju. yang terakhir, yang warnanya coklat,, ini dipake untuk naek haji. soal lama waktu berlakunya paspor imigrasi di tiap negara, itu beda2. ada yang cuma berlaku seminggu,ada yang 14 hari, ada yang berlaku 30 hari, malah ada yang berlaku sampe 3 bulan. untuk lebih jelasnya lagi, lo cari sendiri ye informasinya di gugel.


gue uda punyaa dong paspooorr~ (songong).
awalnya,, gue baca broadcast dari temen gue. isinya tentang pengalaman seorang pengusaha sukses. intinya, gimana caranya lo bisa punya wawasan yang luas dan pemikiran yang besar,, kalo lo ga pernah liat dunia. kalo lo ga pernah keluar dari kandang lo yang nyaman. kalo lo ga pernah bener2 tau cara hidup dan kebudayaan orang lain. 

dari broadcast sepele itu,, hati gue bener2 merinding. besoknya gue langsung nanya kakak gue caranya bikin paspor.. ternyata harganya lumayan mahal yee,. gue cek tabungan, alhamdulilah ternyata nyukup. jadilah gue langsung bikin paspor hari itu juga. pas bikin, bokap nyokap gue nanya, "emang kamu mau kemana?? apa buat gaya2an aja paspornya?". gue langsung jawab, "pengen bikin aja, soal bisa atau ngga nya keluar negri,, toh jatah paspor kan 5 tahun ini. seengganya dalam waktu 5 tahun ini, aku harus bisa keluar negri".

karena gue bikin paspor pake duit gue sendiri,, jadi nyokap ga bawel deh... heheheh.. akhirnya,, setelah nunggu ga nyampe seminggu kok..... taaadaaaaaaaaaa~ jadilah gue manusia yang punya paspor!! (dengan gaya doraemon). setelah punya,, rasanya ada satu beban yang ilang. gue rasanya jadi lebih optimis,, gue bisa dan akan keluar negri! yaaah, gue jadi semangat nabung dan searching2 tiket promo :p

kalo mau bikin paspor, kalian bisa bikin paspor online di website ini www.imigrasi.go.id. atau kalo yang punya waktu luang, bisa bikin manual di kantor imigrasi daerah kalian. bikin paspornya sesuai tempat asal kalian yang tertera di ktp yeeee.. maksudnya kalo ktp nya di semarang,, bikin paspornya di kantor imigrasi semarang. syarat2nya bisa tanya langsung ke kantor imigrasinya, atau bisa liat di website ini www.embassyofindonesia.org
 

Karena paspor adalah sebuah harapan

Sabtu, 09 Februari 2013

Philosophy #1 (Penguin)



hiyaaaaaaa~~ pororoooo~~
yeep! ini karakter salah satu kartun anak, namanya Pororo. Karakter ini terinspirasi dari makhluk jenis burung,tapi ga bisa terbang, Penguin!

ini bab baru dari cintamalumalu, rencananya isinya akan mengenai beberapa filosofi keren yang bisa kita jadiin pedoman hidup (ceilaaahhh)

yak! kalo kata mbah gugel, penguin ini makhluk akuatik jenis burung. mereka ga bisa terbang. karena struktur sayap penguin lebih mirip kayak dayung. jadilah, si penguin ini burung yang ga bisa terbang,tapi jago berenang... kecepatan renang penguin ga main2 loh! bisa sampe 12 km/jam! amazing kaaannn!!

penguin ini hidup di kutub selatan alias antartika. penguin ini kayak traveller, mereka nomaden alias ga punya sarang. di kutub yang dingin, mereka hidup bergerombol,untuk saling menghangatkan. penguin aja bisa saling ngangetin,, kita manusia harusnya bisa saling ngangetin juga (eeh~), saling nolongin maksudnya :p

karena jenis burung, jadi penguin berkembang biak dengan bertelur ya! sebelum telurnya menetas, penguin jantan akan ngejagain telur itu dari badai dan udara dingin biar telurnya ga membeku. kenapa harus penguin jantan?? karena penguin betina sehabis bertelur, langsung kembali lagi kelaut, nyari makanan buat persiapan hibernasi. lama penguin jantan ngejagain telurnya kira2 2 sampe 3 bulan. hebat ye penguin jantan ini. setelah ditinggal 3 bulan, penguin jantan tetep bisa mengenali pasangannya loh! fyi, penguin cuma punya pasangan SATU alias monogami. nah,cowo2 yang merasa jantan, harusnya bisa belajar dr penguin soal kesetiaan yaaa. 

selain setia, penguin jantan juga romantis banget. buat pedekate sama pasangannya, penguin jantan bakal nyelam kelaut, nyari ikan paling segar dan paling besar, spesial buat pasangannya. penguin jantan ga segan2 loh nyari ikan itu di tempat yg jauh sekalipun, demi ngasih ikan terbaik buat penguin betinanya. so sweet yaaa... penguin aja bisa sampe segitunya demi pasangannya.

selain setia, penguin juga hewan yang rapi dan necis. mereka selalu pake setelan elegan hitam putih (heheh). penguin ga bisa balik kanan atau berjalan mundur. mereka cuma bisa jalan ke depan. jadi,penguin ini hewan paling move on! kalo penguin aja bisa dengan gampang move on, kita juga harus bisa! (nyemangatin diri sendiri). penguin ngajarin kita untuk pantang menyerah, terus maju, keep forward. biar pelan dan susah jalannya, penguin tetep jalan maju ke depan, ga pernah sekalipun buat mundur (krn mereka emang ga bisa mundur)


jadi, kalo penguin aja bisa sehebat itu, kenapa kita ga bisa. walau badai menghadang, bumi gonjang ganjing, gunung runtuh, dan samudra mengering,, kita tetep harus bertahan, ga boleh nyerah. keep survive!

take a risk, do the best!

Jumat, 01 Februari 2013

#CitaCinta 19 (Gali Ciremai 3)

jadi,, gunung Ciremai ini sebenernya nama aslinya Ceremai, mungkin krn banyak daerah di jawa barat yang diawali dengan imbuhan ci- , maka gunung ini jadi ngetop dengan nama Ciremai. Kalo kata mbah gugel, secara geografis, gunung ini ada di 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT. Gunung ini gunung PALING TINGGI SE JAWA BARAT! ketinggiannya 3078 mdpl. Gunung ini ada di wilayah 3 kabuten, kuningan, cirebon, dan majalengka. untuk lebih detailnya, bisa googling sendiri.


ini penampakan Si Ciremai pagi buta sebelum gue dan temen2 gue daki



kita naek dari desa Linggasana,, yang jaga baek banget,, jadi numpang tidur disini



 ini salah satu track menuju puncak,,



 ini pendaki2 yang lagi narsis..


ini juga track menuju puncak,, disini kita dikasih hadiah view samudra awan dan gunung Slamet




ini view samudra awannyaa... cantik yaaa... ini bonus dari perjalanan mendaki


ini view hadiah dari Ciremai, untuk para pendaki : Gunung Slamet di samudra awan...



 ini yang gue bilang,, ada makam di sangga buana... ceritanya horor!! ga gue ceritain disini,tapi ternyata, ada beberapa blogger yg nulis cerita horornya d blog mereka. kalo penasaran, bloging sendiri yaaa
 nah, sekalian,,kalo mau ke ciremai,, jangan lupa mampir, liat sejarah! ini gedung perjanjian linggarjati, di desa linggarjati. Hidup Indonesia!!


disini gue bangga banget bisa ngibarin merah putih... hehehehhee




ini gue lagi sok2an candid. itu kawah ciremai,, kalo mau muterin kawah itu,, butuh waktu 2-3 jam.



daann... ini kaki pendaki2 yang gue yakin,, ga akan cape dan bosen buat merindukan tanah, batu, angin, dan aroma perjalanan iman.


kalo kata abang gue,, puncak itu cuma BONUS . yang paling penting dari perjalanan mendaki adalah, gimana kita menghargai alam, menghargai manusia, dan menghormati tuhan