present, is a gift from the past ...

Supported by seowaps

Sabtu, 26 November 2016

#2 tidak ada yang tahu bagaimana orang meninggalkan jejak di hidup orang lain

laki-laki di hadapan saya ini senyumnya menarik sekali. matanya bulan sabit. giginya masih lengkap. ada tahi lalat di hidungnya. kancing bajunya beberapa tidak terpasang. yang terpasang pun, ternyata tidak simetris. ada satu lubang cukup kentara di lengan kiri jaket coklatnya. tangannya besar-besar. ada dua ransel besar di sebelahnya. saya tidak penasaran dengan ranselnya. saya terlalu terpesona dengan kalimat-kalimat yang keluar dari mulut beliau. cerdas. dan berisi. berbeda sekali dengan beberapa laki-laki yang saya kenal.

setelah beberapa obrolan tentang perkuliahan, mata kuliah, dan dunia kuliah-kuliah itu, beliau menyebutkan beberapa fakta unik. yang saya tidak tahu. beberapa coba saya ingat, agar bisa saya browsing kebenarannya. karena 40% diri saya masih menyakini bapak ini ngelindur. random sekali pembicaraan kami. mulai dari pendidikan, entrepreneur, motivasi, kesehatan, agama, dan isu politik, sampai sejarah indonesia! dan lebih lagi. tentang hidup. saya pelan-pelan tarik semua bullshit yang saya punya. laki-laki di hadapan saya ini, 100% cerdas! 100% bijaksana. dan penyampaiannya menarik sekali. lagi-lagi, saya tidak tahan untuk membandingkan beliau dengan dosen-dosen yang kelas mata kuliahnya saya ikuti, yang tidak ada yang bisa membuat saya duduk tegap, memandang lurus tajam mata beliau, mendengarkan dengan seksama selama enam jam. iya, 6 jam. saya tidak mengada-mengada ketika bilang 6 jam. benar-benar 6 jam. dan hanya ngobrol saja. tidak ada aktifitas lain selain ngobrol empat mata, face to face, dan saya yang berusaha menyamai tingkat kecerdasan beliau.

kenapa bisa 6 jam tanpa aktifitas lain?
bapak tersebut sedang menunggu anaknya, bapak tersebut orang batak dan non muslim, jadi tidak solat, dan saya juga pada saat itu sedang berhalangan untuk solat. dari setengah 2 siang sampai setengah 8 malam.

diselingi tawa beliau. sangat khas. mata beliau tenggelam ketika tertawa. mulutnya lebar terbuka. saya tahu, laki-laki ini orang yang humoris. cerdas, dan humoris. tidak lupa ada bijaksana disitu. DAMN!

volume darah manusia itu 5 liter ka.. 
menurut kamu, masuk akal ga bukunya chairul tanjung anak singkong? 
kamu tau ga coklat itu sama kayak sawit, prospektif.
elang gumilang itu hebat yaa.. masih muda pula..
kamu tau ga berapa harga benang jahit operasi ini..
saya ada di tkp waktu kejadian tsunami..
saya pernah masuk penjara tahun '74
kenapa orang indonesia ribut takut dijajah china, tapi seakan tutup mata ketika sebagian jawa uda dimonopoli orang arab?
nabi ismail itu anak dari hager dan ishak. dan nabi sulaiman anak nabi ishak dan sarah
waktu dipenjara, saya pernah ditawari jadi pejabat negara, tapi saya tolak.  karena saya masih mahasiswa idealis.
saya ingin anak saya bisa membuat mesin pengupas buah. wah, bisa kaya saya nanti.
saya sedang merintis bisnis coklat di aceh
saya ingin bikin coklat indonesia jadi coklat paling enak. karena coklat kita bagus kualitasnya ka..
IKA itu artinya satu. numero uno.
coba kamu bayangkan ada coklat dengan nama kamu. coklat nomor satu. numero uno..
dahlan iskan di penjara..
kenapa lambang negara ini garuda?
kenapa mengahadap ke kanan?
burung garuda itu tidak nyata ka, itu hasil imajinasi bung karno.
kamu tau filosofi kepala garuda menghadap ke kanan? karena indonesia negara yang berketuhanan
kenapa kepala garuda tidak dilukiskan menghadap ke depan saja?
kamu tau mas penjual gorengan di seberang jalan? sehari dia bisa dapat profit 300%
kamu bisa perkirakan berapa keuntungan yang punya warung bakso ini sehari?
lebih enak mana? jadi tukang gorengan apa jadi karyawan kantor?
kamu tau warung kopi yang didepan? dia bisa sampai buka 3 cabang, cuma jualan kopi sama roti.
buat apa kamu belajar finance? kamu bisa bayar orang untuk ngitung itu.
kerja mati-matian dari pagi sampai malam, dari jam 6 pagi, sampai jam 8, dibayarnya per bulan. mas gorengan di depan aja bisa dapet duit sehari 300ribu bersih. coba hitung, berapa gaji dia sebulan?
orang tua kamu tu ga nuntut kamu bayarin hidup mereka. mereka bisa sendiri. buktinya sampe hari ini bisa menghidupi kamu.
kenapa mereka pengen kamu kerja? karena gengsi. karena prestis. biar kalo ada sodara atau tetangga nanya, mereka bisa cerita kamu kerja dimana. cuma itu. 
istri saya cantik sekali, saya bingung kenapa dia mau sama saya
anak saya ga ada yang mirip ibunya, mirip saya semua mukanya.. haduuh..
...
...
...

masih banyak lagi. saya terkagum dengan penyampaiannya. banyak diselingi tawa, tapi mengena sekali di bagian yang serius. yang lucu itu simpel, tak perlu dirty joke atau yang buka aib orang.

beliau merogoh isi salah satu tasnya. saya mengintip. banyak bungkusan plastik warna hitam. diambil salah satu bungkusan, dibukanya. isinya usg portable. alat untuk mengetahui denyut jantung janin. di praktekkannya bagaimana fungsi alat ini. akhirnya saya tahu, kenapa kancing baju beliau tidak rapi. beliau bercerita, bagaimana beliau terpaksa berjualan di jakarta. beliau anak konglomerat gaek di medan. yang kemudian karena nasib kurang beruntung, menjadi bangkrut. alat-alat kesehatan yang beliau jual adalah bantuan LSM yang tidak terpakai saat jaman tsunami di aceh

tak lama, anaknya datang. cantik sekali. bersih. ternyata benar bapak ini memang sedang menunggu anaknya. anaknya semester 7, sedang skripsi, dan sekarang freelance di jakarta. ngobrol sebentar, saya tahu, didikan bapak ini pasti jempolan. tegas. independent. dan jelas maunya hidup seperti apa.

mereka tidak malu. tidak gengsi. mereka bangga dengan keluarga mereka. mereka punya pola pikir negara maju dan merdeka. mereka katolik taat. dan mereka bangga akan hal tersebut.

di depan saya, mereka berdiskusi cerdas. selevel. tidak ada orang tua yang ingin selalu pendapatnya dibenarkan hanya karena mereka tua. tidak ada pemudi yang arogan dan ngotot. benar-benar enak dilihat. saling respect. sama-sama dewasa dengan filosofi hidup yang matang.



saya iri.

#1 semua orang punya kemampuan mengejutkan orang lain

beberapa waktu lalu, di tempat makan bakso, ada seorang lelaki yang mencuri perhatian saya. menarik menurut saya. karena saya ternyata lebih memilih memperhatikan geraknya daripada mie ayam bakso yang bau sedapnya bisa mengalahkan aroma minyak wangi mbak-mbak kece yang duduk di sebelah.

ada sebotol teh dingin dengan merk botol di mejanya. beliau meminumnya tidak dengan sedotan. seperti adegan koboi di bar, beliau meminum langsung dari botolnya. benar-benar seperti adegan film. mungkin itu yang membuat saya tertarik.

tak lama, beliau mengeluarkan lembaran-lembaran uang dari bajunya. saya duduk berselang satu meja kosong tepat berhadapan dengan beliau. tanpa harus memakai kacamata, saya bisa melihat jelas berapa rupiah yang dipegangnya. satu lembar sepuluh ribu. dua lembar dua ribuan. dan empat lembar seribuan. kemudian mata saya mulai menyelidikinya. beliau memakai sandal jepit yang sudah hampir kempes bagian telapaknya. celana bahan yang dilipat hampir seperempat kakinya terlihat. ada sedikit bekas luka lama di bagian tulang betis sebelah kiri. warna kulitnya kecoklatan. persis ovaltine dingin yang dijual di warung kopi. beliau memakai kemeja kotak yang dilapisi jaket warna coklat buram. dua kancing kemejanya tidak terkunci. alis matanya tebal. tebal sekali. berwarna putih. rambutnya sebagian masih bertahan dengan pigmen hitam kecoklatan. sisanya? putih.

kemudian beliau berdiri. ingin melihat daftar menu yang terpampang di dinding tempat makan. menyipitkan mata agar melihat dengan jelas tulisan harga di sana. kemudian duduk lagi. mengusap wajahnya. yang dari pengamatan saya, tidak ada keringat di sana. mengeluarkan lagi lembaran uangnya. menghitungnya lagi. saya tak tahan, jadi ikut menghitung ulang uang beliau. masih sama dengan hitungan awal saya. satu lembar sepuluh ribu. dua lembar dua ribuan. dan empat lembar seribuan. kemudian saya jadi ikut memperhatikan daftar harga di dinding. bakso dengan harga 15.000 rupiah. uang beliau cukup untuk itu. pikir saya. 

kemudian beliau meminum seteguk lagi teh di meja. mengusap-usap wajahnya lagi. kemudian mengambil sesuatu dari dua tas besar yang bertumpuk di sebelah. sisir rupanya. menyisir rambutnya yang masih tebal. putih kecoklatan. saya tertawa dalam hati. lucu sekali laki-laki ini. unik. lebih menarik daripada mi ayam bakso.

sampai makanan di mangkok saya habis. saya lihat beliau belum juga memesan apa-apa. masih sebotol teh yang beliau teguk. pelan-pelan. seakan kalau teh itu habis, beliau tak punya alasan untuk duduk berlama-lama di situ karena ternyata beliau tidak hanya mencuri perhatian saya. tapi juga perhatian pemilik kedai. sepertinya beliau memang sudah lama duduk disitu. dan hanya memesan sebotol teh.

saya bingung. tadinya saya hanya akan menanyai beliau ingin makan apa. akan saya bayari sekalian saya bayar pesanan saya. agak ragu, akhirnya mendekati mejanya. menyapa sesopan mungkin agar beliau tidak tersinggung. beliau menawarkan tangannya. saya sambut. tidak dia lepaskan. seraya menarik sambil bergumam menyebut beberapa nama seakan dia ingat siapa saya. karena tidak enak, saya mengikuti alur saja. saya sebut nama saya. sambil bertanya apa kabar pak. lama tak berjumpa. tawa beliau meledak. senang sekali sepertinya. menyuruh saya duduk di bangku kosong di depan beiau. menanyai apa saya sudah makan. menyuruh saya makan dulu, baru pergi. saya bilang, saya sudah makan, dan menawari beliau untuk memesan apa saja yang beliau mau. beliau menolak. beliau bilang, sedang menunggu anaknya. dan akan makan bersama anaknya saja.

dengan beberapa lembar uang tadi. beliau masih menawari saya makan. pasti basa basi. pikir saya.

semakin dekat penglihatan saya, semakin jelas saya perhatikan wajah beliau. kulitnya kencang. keriput di mata, kening, dan sudut bibir. alisnya tebal sekali, beberapa sampai menutupi mata. seperti master kungfu panda. saya lupa nama karakternya. saya perhatikan bibirnya, beliau tersenyum, ramah sekali. menanyakan saya mahasiswa jurusan apa. tanpa sadar saya jawab, TIN pak. bapak ini pasti tidak tahu jurusan apa yang saya sebut. saya baru mulai beranjak dari duduk, beliau bilang. ooh.. teknologi industri ya. DEG! oke.. saya positif, paling tidak bapak ini punya kenalan orang kampus. saya duduk kembali. iya, betul pak, kata saya. mulai tertarik.

beliau mulai percakapan. menanyakan saya angkatan berapa. dan kuliah saya. hal yang paling tidak saya sukai sebenarnya untuk sebuah awal percakapan. saya jawab seadanya. bahkan dengan istilah-istilah mahasiswa. yang saya yakin, dari segi generasi, beliau pasti tidak paham. lagi-lagi saya dibuat terkejut. beliau tahu. paham. sangat paham bahkan. menambahi beberapa mata kuliah yang seharusnya saya dalami. speechless. bahkan paling tidak, seharusnya beliau bertanya, kepanjangan-kepanjangan mata kuliah yang saya sebutkan itu. seperti beberapa orang yang saya ajak diskusi, yang notabene berstatus mahasiswa dan karyawan. 



Jumat, 18 November 2016

suratcinta #15 (segelas gemintang)

bukan segelas kopi yang diseduh malam ini..
tapi segelas bintang warna-warni.
ini bukan majas. saya benar-benar sedang menikmati segelas gemintang.

aah.. entah tepat atau tidak kata 'menikmati' yang baru saja digunakan.


bintang-bintang di gelas itu, saya buat sendiri
dulu sekali.
dari kertas warna-warni. saya lipat, saya simpan hati saya di sana.
sebagian gemintang saya bagi pada dia.

dia. setoples kenormalan.


setoples kenormalan yang berhasil membuat saya melampiaskan kegilaan yang saya simpan.
dalam.
dalam sekali.


gemintang yang tersisa sekarang masih sama. saya tempatkan di gelas. cantik sekali.
biar mereka mengingatkan saya. kalau dulu saya pernah

saya pernah punya setoples kenormalan


CitaCinta #25 (masih sama)

Iseng-iseng buka blog lama.. ternyata masih inget passwordnya. nyaris satu tahun sudah.. dan.. masih sama.

kondisi sekarang sebenarnya sedang tidak galau. sehat. cukup tidur. dan iyaa.. masih sama.. masih berstatus mahasiswa. belum punya pendapatan tetap. dan yaaah.. ga perlu diungkapkan disini juga kan status yang lain.. yang ga berubah-ubah itu.. hahaha

tbh, sekarang bener-bener sedang tidak galau. tapi, bikin postingan ini sambil mendengarkan coldpay- us against the world. fyi, it's acoustic version

awalnya niat bikin blog ini agar berfungsi sebagai jurnal hidup gue. niat itu masih sama kok. sampai sekarang. ternyata eksekusinya ga disiplin. buktinya, postingan ini muncul, setelah hampir satu tahun gue ga posting apa-apa. bukan berarti ga ada yang terjadi dalam hidup gue satu tahun terakhir. hanya tak terposting saja.

sama kayak judulnya, hidup gue masih sama.